Floppy disk, atau yang sering disebut disket, merupakan salah satu media penyimpanan data yang populer pada era 80-an hingga awal 2000-an. Meskipun kini telah tergantikan oleh teknologi yang lebih canggih seperti USB flash drive dan cloud storage, floppy disk memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan teknologi informasi.
Pada awalnya, floppy disk diperkenalkan oleh IBM pada tahun 1971 dengan kapasitas penyimpanan yang sangat terbatas, hanya sekitar 80 KB. Namun, teknologi ini cepat berkembang dan pada tahun 1980-an, floppy disk dengan ukuran 3.5 inci dan kapasitas 1.44 MB menjadi standar untuk penyimpanan data.
Perkembangan floppy disk tidak lepas dari kemajuan teknologi harddisk (HDD) dan motherboard, yang membutuhkan media penyimpanan yang lebih efisien dan cepat. Floppy disk menjadi jembatan antara era penyimpanan data magnetik yang besar dan berat menuju penyimpanan digital yang lebih compact dan portable.
Selain itu, floppy disk juga mempengaruhi perkembangan perangkat lain seperti printer dan keyboard, dengan menyediakan cara yang mudah untuk mentransfer data antara komputer dan perangkat tersebut. Namun, dengan munculnya teknologi penyimpanan yang lebih canggih, penggunaan floppy disk mulai menurun dan akhirnya dihentikan.
Meskipun demikian, floppy disk tetap menjadi bagian penting dari sejarah teknologi. Bagi banyak orang, floppy disk adalah simbol dari era awal komputasi personal, sebuah era di mana teknologi mulai menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kini, floppy disk lebih sering ditemukan di museum atau koleksi pribadi sebagai nostalgia dari masa lalu.
Dalam dunia yang terus berkembang, floppy disk mengajarkan kita tentang pentingnya inovasi dan adaptasi. Dari floppy disk hingga filament printer 3D, teknologi terus berevolusi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks.